Created on Thursday, 18 August 2016 Hits: 4409
Mungkin saya mencoba melihat lebih luas terlebih dahulu, cakupan keseluruhan dalam sebuah sistem komputerisasi. Saya coba mengacu kepada GAMP (Good Automated Manufacturing Practices). Sebuah Dokumen Elektronik pastilah dihasilkan dari sebuah sistem kompuriterisasi. Di dunia kini hampir mustahil ditemui sebuah dokumen resmi yang dibuat atau dihasilkan dari tulis tangan, atau mesin ketik manual. Di jaman ini, hampir pasti sebuah dokumen dihasilkan dalam bentuk elektronik, yang kemudian bisa dibaca langsung di layar komputer ataupun dicetak pada kertas. Dua macam dokumen yang kemudian disimpan yang dari kebutuhannya tentunya sebagian darinya diperuntukkan akan dijadikan acuan sehingga berkekuatan hukum. Baik dalam wujudnya sebagai file elektronik ataupun ketika dia sudah tercetak pada kertas.
Saya yakin setiap anda yang membaca tulisan ini pastilah pernah membuat dokumen elektronik. Bahkan mungkin sudah sulit ditemui seseorang yang membuat catatan, rekaman, artikel, laporan, atau apapun dengan tulis tangan atau mesin ketik manual. Kini kita hidup dalam sebuah era dimana perangkat elektronik bisa beragam dan kita bisa membuat itu semua pada-nya. Seperti misalnya telepon genggam yang semula hanya dimaksudkan sebagai alat komunikasi yang bersifat mobile, kini hampir semua hal bisa dibenamkan dalam perangkat mungil ini, salah satunya adalah hal diatas, membuat catatan, laporan, mengirim notifikasi, konfirmasi, dsb.
Created on Tuesday, 21 June 2016 Hits: 4341
Artikel ini adalah penutup dari beberapa tulisan sebelumnya tentang Rule of Thumb dalam kita melakukan Thermal Mapping Validation. Bukan sebagai keharusan, tapi lebih kepada ide dan panduan untuk melakukan science base rationale ketika kita melakukan pemetaan chamber atau gudang penyimpanan. Sebagian besar informasi adalah jurnal dari Vaisala, ditulis oleh Paul Daniel, dan sebagian lainnya adalah kompilasi sana-sini terhadap tafsir regulasi dan international-guidance tentang hal ini.
Sebelum lebih jauh ke Rule berikutnya, saya ingin sekedar membuat sebuah rangkuman dari item-item yang perlu menjadi perhatian terkait kemungkinan terjadinya variasi yang mungkin bisa mempengaruhi penempatan sensor, hasil pemetaan sampai kemudian mungkin bisa jadi pertimbangan dalam kita menganalisa yaitu:
Created on Monday, 06 June 2016 Hits: 3217
Di dua artikel sebelumnya, kita melakukan rationale terhadap penempatan sensor, dari sisi pertimbangan besaran ruang, dan pendekatan aspek geometri untuk menyederhanakan variasi dan distriburi sifat-sifat fisika suhu dan kelembaban udara dalam sebuah ruang. Pertimbangan berikutnya, yang perlu diperhatikan adalah rationale terhadap faktor-faktor yang bisa menjadi variabel dalam kita menempatkan sensor pemetaan suhu. Sehingga hal-hal berikutnya yang menjadi pertimbangan adalah:
4. Identify Variable
Identifikasi terhadap variabel pada dasarnya kita mencoba mengenali adanya pengaruh variasi suhu akibat keberadaan sumber panas (atau sumber dingin) dalam wilayah pemetaan suhu. Juga termasuk dalam logika ini adanya sumber basah atau uap air (atau sumber kering) dalam cakupan pemetaan kelembaban. Hal ini yang kemudian bisa memandu sebagai fine-adjustment setelah mengaplikasikan tiga pertimbangan sebelumya, atas 'berapa dan dimana' sensor pemetaan ditempatkan. Dan yang penting untuk tidak dilewatkan, adalah dokumentasi terhadap rationale ini. Pertimbangan 'fine-adjustment' yang bisa berupa pengurangan ataupun penambahan sensor. Beberapa hal yang umum dipertimbangkan sebagai variabel adalah:
Created on Wednesday, 18 May 2016 Hits: 4476
Melanjutkan artikel sebelumnya, tentang rule untuk Thermal Mapping Validation yang coba saya kompilasikan dari berbagai sumber. Ada 5 rule yang bisa jadi guide secara ilmiah dalam kita menentukan dimana sensor harus kita tempatkan saat Thermal Mapping. Tidak terlalu sedikit sehingga secara ilmiah kita bisa pertanggung jawabkan hasil pengukuran memberikan gambaran distribusi suhu keseluruhan ruang. Tidak terlalu banyak sehingga bisa ekonomis. Apakah sang pelaku Thermal Mapping dalam hal ini internal perusahaan sendiri sehingga cost-effective, ataupun perusahaan jasa sehingga bisa memberikan biaya yang kompetitif. Kita coba lihat tips berikutnya:
2. Map in Three Dimention
Tips kedua ini kalau anda melihat artikel sebelumnya, sebenarnya sudah menjadi pertimbangan bila kita membuat pemetaan pada volume ruang yang besar lebih dari 2 m3. Untuk lebih jelasnya, coba mari kita melihat kotak sederhana di bawah ini dengan penempatan 15 sensor. jumlah sensor tetap 15, dan penempatan tidak berubah. Tapi kita nantinya akan bisa mengamati pola distribusi suhu secara tiga dimensi, yaitu: atas-tengah-bawah, kemudian depan-tengah-belekang, dan sisi kiri-tengah-kanan. Bisa kita lihat gambar di bawah ini:
Created on Monday, 02 May 2016 Hits: 5926
Sebuah pertanyaan yang selalu mengemuka ketika kita akan melakukan pemetaan suhu gudang adalah bagaimana kita memetakan. Perkara mengapa kita harus memetakan saya pikir sudah cukup jelas, pelaku industri punya tanggung jawab untuk selalu memahami produk, proses dan fasilitas yang mereka sendiri miliki. Bila pemahaman itu belum sampai ke sana, paling tidak kewajiban itu sudah diikat di peraturan. Anda bisa lihat di Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik, terutama di klausul 3.14 bahwa Area Penyimpanan harus dipetakan pada kondisi suhu yang mewakili.
Kembali ke masalah bagaimana, peraturan hanya mensyaratkan pada suhu yang mewakili. Lalu dimana titik suhu yang mewakili? Di atas? di bawah? Apa dasar ilmiah yang harus kita gunakan untuk melakukan rationale terhadap hal ini? Tulisan kali ini saya coba berbagi tentang pendekatan pemetaan ruang penyimpanan terutama dalam hal pilihan lokasi penempatan sensor yang menjadi panduan sebuah perusahaan pembuat intrumen untuk mengukur kondisi lingkungan, bernama Vaisala. Anda dapat berkunjung ke vaisala.com untuk lebih jauh mengenali perusahaan ini.
Selengkapnya... Penempatan Sensor untuk Thermal Mapping Validation
Page 7 of 18
Ada sebuah perusahaan fiktif bernama PT MAJU. Perusahaan ini memproduksi air mineral dalam kemasan gelasplastik. Mesin yang dimiliki perusahaan ini adalah mesin pembentuk gelas plastik sekaligus mengisi air mineral, sebanyak dua unit.
Bulan ini pesanan begitu meningkat. Bagian pemasaran yang telah berhasil melakukan promosi membuat bagian produksi jungkir-balik selama dua puluh empat jam menjalankan mesinnya untuk mengejar permintaan bagian pemasaran. Dan sudah terlihat di depan mata, bulan depan pesanan bagian pemasaran naik 30 % dari bulan sekarang. Sementara bulan ini mesin telah jalan siang malam, bahkan minggu pun masuk untuk mengejar kekurangannya.
“Gila! Harus segera saya usulkan membeli satu unit mesin lagi untuk mengejar permintaan bulan depan,” teriak Pak Joni, sang kepala produksi. “Dan awal bulan depan mesin itu sudah di sini..!” imbuhnya. ...selengkapnya
.... terlibat aktif dalam perumusan penerapan konsep-konsep TPM (Total Productive Maintenance) di perusahaan tempatnya bekerja. Juga pernah memimpin kajian dan penerapan rumusan OEE (Overall Equipment Effectiveness) yang bisa..... ...selengkapnya