Engineering

Sunday, 12 October 2014 Hits: 1638

Saya selalu ingat kalimat Albert Einstein yang kurang lebih berkata "If you can not explain it simply, it means that you don't understand it well enough". Kurang lebih kalimat ini juga yang selalu menantang saya agar mau belajar. Saya kebetulan menempuh pendidikan tinggi di bidang teknik. Profesi saya juga lebih banyak menggeluti hal-hal berbau teknis.

Banyak orang yang saya kenal kebetulan bukan memilih pendidikan teknik, sesekali bercerita kepada saya tentang betapa sulitnya memahami logika pada hal-hal teknis. Bagaimana pompa bekerja, mengapa AC bisa membuat ruangan dingin, dan sebagainya. Dan setiap kali mereka bertanya kepada orang teknik, bukannya terjelaskan tapi malah membuat semuanya semakin membingungkan.

Ada juga anggapan yang berkembang, bahwa orang teknik umumnya sulit mengutarakan pemahaman-pemahamannya. Orang teknik tak biasa menulis mencatat apa yang dia lakukan. Kebiasaan dan anggapan yang harus segera dirubah menurut saya. Saya tahu memang terkadang orang-orang yang seprofesi saya tidak bisa dengan mudah mengutarakan pemikiran teknis mereka. Terkadang memang bahasa, khususnya bahasa Indonesia, sangat terbatas dalam menjembatani makna-makna teknis. Yang bisa berusaha menyampaikan panjang lebar pemikiran-pemikiran mereka pun, seringkali sulit untuk dicerna dipahami maksudnya. Tidak hanya dalam komunikasi verbal, tapi juga komunikasi dalam bentuk tulisan. Mungkin karena berawal dari perbendaharaan kata teknis yang kurang mewakili makna dimaksud sehingga bahasa verbal dan tulisan menjadi terbata.

Dalam kolom tulisan tentang 'Engineering' ini, saya ingin mengajak teman-teman khususnya dari bidang teknik dan rekayasa, untuk selalu berkata, menyampaikan pemikiran-pemikiran mereka, dalam bentuk bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami dimengerti. Bagaimana menuliskan tentang cara kerja mesin mobil dengan kalimat sederhana adalah sebuah tantangan untuk coba dilakukan. Bukan hal mustahil yang malah sebaiknya dihindari.

Menjelaskan hal teknis terkadang memang lebih mudah dengan bahasa gambar dan matematika. Tulisan pada kolom ini juga pasti akan banyak gambar dan persamaan-persamaan. Tapi jangan bergidik dulu, gambar teknik dan matematika bisa diakrabi dengan santai. Sungguh!

Mari kita sama-sama belajar. Karena definisi hal teknik menurut saya pun sebenarnya terlalu membuat suasana jadi kaku. Kalau anda perhatikan mengapa lalat bisa terbang dengan sayapnya, awan berarak diatas sana, itu semua adalah logika-logika teknis, yang semuanya ada di sekitar kita. Dan pemahaman atas hal itu, akan membuat kita bisa lebih menghargai kehidupan, mensyukuri keberadaan kita sebagai manusia. Menumbuhkan kepedulian kita akan sekitar.

Mengapa orang tak boleh membuang sampah sembarangan? Saat logika teknis tidak tertantang, himbuan itu akan disikapi seperti perintah menyebalkan. Tapi ketika kita paham akibatnya bagi kesetimbangan alam -yang juga merupakan bagian dari logika teknis-, maka saat ada himbauan itu kita mungkin tidak sekedar membacanya dengan pikiran, tapi juga mencernanya dengan hati.

Kolom ini juga tak akan melulu berisi hal rumit, akan juga banyak berisi hal-hal disekitar kita. Sekitar rumah, sekitar tempat bekerja. Jadi santai saja, anda mungkin akan bisa membaca hal rumit tentang instalasi listrik misalnya, sambil menikmati camilan..

Pitoyo Amrih

• < Prev