Pencarian selanjutnya
 
User Terdaftar

Username:

Password:

Log in otomatis pada kunjungan berikutnya?

» Lupa password
» Regristrasi
Random tayangan

Dirgalasara
Dirgalasara
Kurawa
Komentar: 0


Tentang Pitoyo Amrih

Pitoyo Amrih

NovelWayang PitoyoAmrih


Flag counters!

 

 

Donate 5 USD to contribute on building the valuable content about Wayang Indonesia to this Galeri Wayang site

loading...

Bangsa Dewa



Dalam versi India, bangsa Dewa diceritakan sebagai perwujudan dari tuhan yang mengejawantah ke marcapada untuk menjaga alam. Sesuai dengan keyakinannya yang menganut ajaran Polytheis. Ketika kisah wayang dibawa ke tanah Jawa dan mengalami akulturasi budaya, pada masa kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa, terutama saat kejayaan Kediri dan Majapahit, kedudukan bangsa Dewa tidak jauh berubah dari versi India.
Wayang, yang kemudian begitu dikenal sebagai salah satu media komunikasi dan informasi sebuah komunitas, semakin mengalami akulturasi ketika kemudian berkembang ajaran Islam di tanah Jawa. Dimana proses penyebaran itu sendiri juga memanfaatkan budaya wayang sebagai salah satu upaya melakukan dakwah tanpa pemaksaan. Dari sinilah, kemudian kedudukan bangsa Dewa digubah supaya selarah menjadi konsep tauhid dalam ajaran Islam. Sehingga muncul gubahan-gubahan pada masa kerajaan Demak, melalui Wali Songo, sampai kemudian gubahan-gubahan yang dilakukan para sastrawan di masa kerajaan Mataram baik Yogyakarta maupun Surakarta.
Gubahan ini menggeser pengertian bangsa Dewa, bukan lagi sebagai perwujudan tuhan, tapi tidak lebih sebagai salah satu makluk ciptaan Sang Pencipta (yang satu). Dimana bangsa Dewa sebagai makhluk Sang Pencipta, kebetulan diciptakan memilki kelebihan-kelebihan dan keistimewaan-keistimewaan dibanding bangsa-bangsa lain, bangsa manusia, bangsa raksasa, bangsa kera, bangsa jin, bangsa gandarwa, dsb. Tapi tetap kelebihan dan keistimewaan ini masih dalam kerangka konteks bahwa bangsa ini sebagai salah satu makhluk ciptaan Sang Pencipta. Ini ditunjukkan dengan diciptakannya lakon-lakon wayang Jawa, yang memperlihatkan kesalahan, keterbatasan dan kekhilafan bangsa Dewa. Sebagai bukti bahwa bangsa Dewa bukanlah penguasa alam sesungguhnya. Mereka 'hanya' atas kelebihannya merasa diberi tanggung jawab untuk menjaga alam. Menjaga Matahari, Angin, Bulan, Api, Tanah, Kebaikan, dsb. (Hits: 1202526)


 

NovelWayang PitoyoAmrih

 



 


Terdapat: 45 tayangan dalam 5 halaman. Tampilan: tayangan 1 sampai 9.
Urutkan tayangan berdasar   Dari A (kecil) Dari Z (besar)  


Batara Guru
Batara Guru
Bangsa Dewa
Komentar: 0
Batara Narada
Batara Narada
Bangsa Dewa
Komentar: 0
Batara Dharma
Batara Dharma
Bangsa Dewa
Komentar: 0
Batara Bayu
Batara Bayu
Bangsa Dewa
Komentar: 0
Batara Indra
Batara Indra
Bangsa Dewa
Komentar: 0
Batara Surya
Batara Surya
Bangsa Dewa
Komentar: 0
Batara Wisnu
Batara Wisnu
Bangsa Dewa
Komentar: 0
Batara Brama
Batara Brama
Bangsa Dewa
Komentar: 0
Batara Antaboga
Batara Antaboga
Bangsa Dewa
Komentar: 0

 



 


1  2  3  4  5  »  Halaman akhir »

Tayangan tiap halaman: