Created on Wednesday, 29 October 2014 Hits: 24296
Dua istilah pada alat ukur dan urusan ukur mengukur ini cukup menarik. Dalam bahasa Inggris merupakan dua terminologi dengan definisinya masing-masing yang berbeda. Sedang bila anda tanyakan pada mereka yang biasa mengukur, umumnya akan menerjemahkan keduanya dengan arti yang sama: rentang!
Pengertian dua hal ini sebenarnya tak sulit-sulit amat:
Range adalah rentang, hmm,.. terpaksa saya harus mengartikannya demikian, tapi penjelasannya kurang lebih misal anda memiliki alat ukur thermometer batang, di angka skala terendah terlihat bilangan 20 C sedang pada angka tertinggi ditulis 100 C. Maka Range alat ukur tersebut adalah 20 C - 100 C. Besaran range selalu ditulis dua bilangan, yaitu antara bilangan terkecil ukur berapa sebagai batas minimal alat ukur itu mampu menunjukan pengukurannya. Dan bilangan terbesar ukur sebagai batas maksimal alat ukur itu mampu memperlihatkan hasil pengukurannya.
Created on Friday, 24 October 2014 Hits: 17205
"Wah, thermometer ini bagus, sangat presisi!", begitu kira-kira kalimat seseorang berusaha memberi penekanan tentang betapa hebatnya alat ukur yang dia tunjukkan. Kalau kemudian anda berusaha mengejar pertanyaan, misalnya: "Presisi? Apa maksudnya?". Bisa jadi dia akan gelagapan. Hmm, presisi,.. apa ya? Ada orang yang kemudian menjawab mantap dengan dalih bahwa thermometer bisa menunjukkan suhu dengan tepat. Nah! Di sinilah letak kekeliruan. Dan saya yakin banyak orang masih beranggapan demikian. Saya setuju bahwa alat ukur presisi itu bagus, tapi ketika mengkaitkan ke-presisi-an dengan ketepatan penunjukkan ukuran, maka hal itu menjadi kurang tepat.
Saya ajak anda mengenal istilah dalam dunia alat ukur yang berikutnya:
Ke-presisian, atau Precision adalah kemampuan sebuah alat ukur untuk menunjukkan angka yang sama bila dipakai secara berulang-ulang dalam kondisi pengukuran dan obyek ukur yang sama. Misalnya saya punya timbangan dengan resolusi (lihat tentang resolusi di artikel sebelumnya) 0,01 kg. Kemudian saya memiliki sekarung beras kemasan 25 kg, saya akan timbang di timbangan tersebut. Dengan syarat bahwa timbangan tidak dipindah-pindah, penimbangan dilakukan di tempat dan konsisi yang selalu sama, saya kemudian menimbang. Data pertama: 25,05 kg; beban saya turunkan dari timbangan, dan saya taruh lagi ke tembangan sehingga mendapatkan data ke-2, misalnya: 25,01 kg; berikutnya: 25,02 kg; lalu: 25,11 kg;.. terus sampai sekian kali pengambilan data. Taruhlah sampai 30 kali pengukuran sehingga di dapat 30 buah data.
Selengkapnya: Istilah Pada Alat Ukur (2) - Accuracy, Precision
Created on Tuesday, 21 October 2014 Hits: 36092
Anda ingin membeli alat ukur timbangan misalnya. Apa yang harus diperhatikan? Tentunya yang pertama adalah kebutuhan penimbangan anda. Apakah timbangan nantinya akan digunakan untuk menimbang kemasan semen pada ukuran 25 kg atau mungkin 50 kg? Atau anda akan gunakan timbangan untuk menakar logam mulia yang sampai pada angka 0,01 gram pun akan menjadi sangat berarti harganya. Dua kebutuhan itu akan membutuhkan dua macam timbangan yang berbeda.
Tahap berikutnya adalah tentang timbangan yang akan dibeli. Mana yang lebih tepat sesuai kebutuhan? Kalau ada beberapa pilihan sesuai kebutuhan, mana yang lebih baik? Utuk itulah dikenal istilah-istilah dalam alat ukur dan ukur-mengukur. Istilah yang menjadi parameter bagi sebuah alat ukur, bahwa yang ini lebih baik dibanding yang itu. Ada beberapa istilah yang banyak dikenal, namun satu dengan yang lainnya terkadang ada kesalahpahaman.
Selengkapnya: Istilah Pada Alat Ukur (1) - Resolution, Readability
Created on Monday, 20 October 2014 Hits: 7231
Saat anda menimbang badan, sebenarnya apa yang diukur? Massa atau Berat? Banyak orang memiliki beda persepsi terhadap hal ini. Menganggap bahwa massa dan berat adalah hal yang sama. Lalu, sebenarnya yang ingin diketahui paling utama apa? Massa atau Berat? Ketika anda melakukan program diet misalnya, salah satu tolok ukur apakah diet yang anda lakukan berhasil atau tidak adalah dengan cara menimbang badan. Dari waktu ke waktu secara berkala anda menimbang badan. Turun angkanya berarti diet anda boleh dikata berhasil, bila tetap berarti masih perlu upaya keras melakukan program itu.
Yang penting menjadi indikator bagi sebuah materi atau benda, termasuk badan kita adalah besaran yang disebut massa. Bukan berat. Massa suatu benda bisa didekati dengan definisi banyaknya jumlah materi terkecil dari benda yang menyusun sehingga terbangun menjadi benda tersebut. Hanya masalahnya, manusia tidak memiliki penginderaan yang mampu mendeteksi berapa jumlah substansi terkecil yang menyusun suatu benda. Sampai kemudian manusia menemukan cara bantu untuk mendeteksi massa dengan cara menginderai beratnya. Berat adalah sampai berapa besar suatu benda terpengaruh oleh gravitasi bumi. Dan benda yang memiliki massa besar ternyata akan dipengaruhi lebih besar oleh gravitasi bumi, alias beratnya lebih besar. Demikian sebaliknya.
Created on Thursday, 16 October 2014 Hits: 5317
Pengukuran kemampuan mesin menggunakan metoda OEE ini, pertama kali diperkenalkan oleh seorang praktisi dunia indutri suku cadang dari Jepang, bernama Seiichi Nakajima.
Seiichi Nakajima juga dikenal dengan sebutan ‘bapak’ dari konsep dan penerapan Total Productive Maintenance (TPM). Dan OEE merupakan bagian dari konsep besar TPM. Karena pada dasarnya OEE adalah alat untuk mengukur ke-efektifan mesin, sementara TPM adalah metodologi yang bersifat strategis untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi sejak mesin dioperasikan untuk melakukan produksi, sampai mesin dinyatakan berhenti dalam melakukan fungsinya. Tolok ukur keberhasilan penerapan TPM akan selalu merujuk pada hasil pengukuran OEE dari waktu ke waktu.
Nakajima, pertama kali mengemukakan ini sekitar menjelang tahun 1980. Sampai kemudian konsep ini berkembang begitu pesat di Jepang, karena nilai tambah yang langsung dapat dirasakan oleh industri manufaktur di Jepang, dengan bukti peningkatan produktifitas dan efisiensi mesin produksinya, peningkatan profit margin perusahaan yang lambat laun secara tidak langsung dapat dirasakan, serta efisiensi dan efektifitas yang dapat menekan biaya perawatan mesin sampai ke tingkat minimum.
Page 15 of 18
Ada sebuah perusahaan fiktif bernama PT MAJU. Perusahaan ini memproduksi air mineral dalam kemasan gelasplastik. Mesin yang dimiliki perusahaan ini adalah mesin pembentuk gelas plastik sekaligus mengisi air mineral, sebanyak dua unit.
Bulan ini pesanan begitu meningkat. Bagian pemasaran yang telah berhasil melakukan promosi membuat bagian produksi jungkir-balik selama dua puluh empat jam menjalankan mesinnya untuk mengejar permintaan bagian pemasaran. Dan sudah terlihat di depan mata, bulan depan pesanan bagian pemasaran naik 30 % dari bulan sekarang. Sementara bulan ini mesin telah jalan siang malam, bahkan minggu pun masuk untuk mengejar kekurangannya.
“Gila! Harus segera saya usulkan membeli satu unit mesin lagi untuk mengejar permintaan bulan depan,” teriak Pak Joni, sang kepala produksi. “Dan awal bulan depan mesin itu sudah di sini..!” imbuhnya. ...selengkapnya
.... terlibat aktif dalam perumusan penerapan konsep-konsep TPM (Total Productive Maintenance) di perusahaan tempatnya bekerja. Juga pernah memimpin kajian dan penerapan rumusan OEE (Overall Equipment Effectiveness) yang bisa..... ...selengkapnya